DO'A SEBELUM PELAJARAN DIMULAI (versi TPA
Darussalam)
Membaca Surat Al-fatihah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (1) الحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ العَالَمِيْنَ (2) الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (3) مَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (4) اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ
نَسْتَعِيْنُ (5) اِهْدِنَا الصِرَاطَ المُسْتَقِيْمَ (6) صِرَاطَ الَّذِيْنَ
اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ المَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَالِّيْنَ (7) آمِيْنَ.
Do'a sebelum belajar
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا * وَبِالاِسْلاَمَ دِيْنًا *
وَبِمُحَمَّدٍ النَّبِيَ وَرَسُوْلاً * رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا * وَارْزُقْنِيْ
فَهْمًا * آمِيْنَ 3× يَارَبَّ العَالَمِيْنَ.
Membaca Surat Al-ikhlas
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَاللهُ
اَحَدٌ (1) اللهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ
لَهُ كُفُوًا اَحَدُ (4)
Membaca Surat Al-falaq
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ
بِرَبِّ الفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّغَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ
(3) وَمِنْ شَرِّ نَفّثتِ فِي العُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (5)
Membaca Surat An-nas
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ
بِرَبِّ النَاسِ (1) مَلِكِ النَاسِ (2) اِلهِ النَاسِ (3) مِنْ شَرِّ الوَسْوَاسِ
الخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ (5) مِنَ الجِنَّةِ
وَالنَّاسِ (6)
DO'A SELESAI PELAJARAN
Membaca Sural Al-'Ashr
وَالْعَصْرِ
(1) اِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ (2) اِلاَّ الَّذِيْنَ امَنُوْا وَعَمِلُوْا
الصَّلِحَتِ وَ تَوَاصَوْبِ الْحَقِّ وَتَوَاصَوْبِالصَّبْرِ (3)
Membaca do'a
untuk dunia Akhirat
رَبَّنَا
اتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
Membaca Do'a khatam Al-Qur'an
اللَّهُمَّ
ارْحَمْنَا بِالْقُرْانِ وَاجْعَلْهُ لَنَا اِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًا وَرَحْمَةٌ
اللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُمَا نَسِيْنَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُمَا جَهِلْنَا
وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ آنَا الَّيْلِ
وَاَدْرَاكْ فَالنَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Membaca Do'a Kafaratul Majlis
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ
لاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
A. HAFALAN DOA SEHARI-HARI
Doa Sebelum belajar
رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا
Ya
Tuahanku tambahkanlah kepadaku ilmu dan rizkikanlah pemahaman
Doa setelah belajar
اللَّهُمَّ إِنّي اَسْتَوْدِعُكَ ِبمَا
عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ إِلىَّ عِنْدَ حَاجَتِى إِلَيْهِ وَلاَ تَنْسَنِيْهِ
يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Ya
Allah Tuhanku sesungguhnya aku menitipkan apa-apa yang telah engkau ajarkan
maka kembalikanlah ia kepaku ketiak aku membutuhkannya dan jangalah engaku
membuat aku lupa kepadanya wahai tuhan semesta alam
Doa sebelum tidur
بِسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِسْمِكَ أَمُوْتُ
Dengan
namamu ya Allah aku hidup dan dengan namamu aku mati
Doa setelah tidur
الحَمْدُ الِلهِ الذِّي اَحْيَانَا بَعْدَمَا
َامَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْر
Puji
bagi Allah yang menghidupkan kami sesudah mati (tidur ) kami dan kepadanya kami
kembali
Doa masuk kamar mandi
بِسْمِ اللَّهُمَّ اِنيِّ اَعُوْذُبِكَ مِنَ
الخُوْبُثِ وَ الخَبَاِئثِ
Dengan
nama Allah, ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari segala
kotoran dan penyakit
Doa keluar kamar mandi
الَحَمْدُ اللهِ الذِّي اَذْهَبَ مَا يُؤْذِينْيِ
وَاَبْقَى فِي مَا يَنْفَعُنيِ
Segala
puji bagiAllah yang telah menghlang kan apa-apa yang menyakitiku dan
meninggalkan apa yang bermanfaat bagiku
Doa masuk rumah
بِسْمِ
اللهِ وَلَجْنَا, وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا, وَعَلَىى رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا
‘Dengan Nama
Alloh kami masuk (rumah),dengan nama Alloh kami keluar (darinya), dan kepada
Tuhan kami bertawakal’
Doa keluar rumah
بِسْمِ
اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَحَوْلَ
وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
‘Dengan nama
Alloh (aku keluar). Aku bertawakal kepadaNya’ tiada daya dan kekuatan kecuali
pertolongan Alloh’
Doa sebelum wudhu
نَوَيْتُ
الوُضُوْءَ لِرَفْعِ الحَدَثِ اْلأَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Doa setelah wudhu
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَ رَسُوْلُ عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ جَعَلْنِى مِنَ
التَّوَّابِيْنَ وَجَعَلْنِى ِمنَ المُتَطَهِّرِيْنَ وَ جَعَلْنِى ِمنْ عِبَادِكَ
الصَّالِيْنَ
Aku
bersaksi bahwa sanya tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa tiada sekutu
baginya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba utusan Allah, Ya Allah ya
Tuhanku, Jadikanlah hambamu ini termasuk
golongan orang-orang yang mendapatkan taubat dan jadikanlah hambamu ini
termasik golongan orang-orang engkau sucikan
Doa masuk masjid
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Ya
Allah ya Tuhanku bukanlah untukku pintu rahmatmu
Doa keluar masjid
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ فَضْلِكَ
Ya
Allah ya Tuhanku bukankanlah kami pintu karuniamu
Doa sebelum makan
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Yang
Allah berikanlah kepada kami apa –apa yang telah engkau rizkikan kepada kami
dan jauhilah kami dari siksa apa neraka
Doa sesudah makan
الحَمْدُ ِللهِ الذِّي اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا
وَجَعَلَنَا مِنَ المُسْلِمِيْنَ
Segala
puji bagi allah yang telah memberikan kami makan dan minum dan minum dan
menjadikan kami di antara orang –orang yang muslim
Doa memakai pakaian
بِسْمِكَ اللهَ اللَّهُمَّ اِنيِّ اَسْأَلُكَ مِنْ
خَيْرِهِ وَخَيْرِمَا هُوَ لَهُ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّمَا هُوَ لَهُ
Dengan
namamu ya Allah, ya Allah ya Tuhanku sesungguhnya aku memohon kepadmu dari
kebaikannya dan kebaikan olehnya dan aku berlindung kepadamu dari kejelekannya
dan kejelekan yang di sebabkan olehnya
Doa melepas pakaian
بِسْمِ اللهِ الذِّي لآ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ
Dengan
nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia
Doa menjelang pagi
اللّهُمَّ بِكَ اَصْبَحْنَا وَبِكَ اَمْسَيْنَاَ وَبِكَ
نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَاِلَيْكَ النُّشُوْرِ
'Ya Alloh,dengan Rahmat dan Pertolongan-Mu kami memasuki
waktu pagi,dan dengan rahmat dan
pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami
hidup, dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua
makhluk)
Doa menjelang sore
اللّهُمَّ بِكَ اَمْسَيْنَاَ وَبِكَ اَصْبَحْنَا وَبِكَ
نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَاِلَيْكَ المَصِيْرُ
'Ya Alloh,dengan Rahmat dan Pertolongan-Mu kami memasuki
waktu sore,dan dengan rahmat dan
pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami
hidup, dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kami menuju
Doa naik kendaraan darat
بِسْمِ اللهِ سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هذَا
وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّا اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
'Dengan nama Alloh, Maha suci Tuhan yang menundukkan kendaraan
ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (dihari kiamat)'.
Doa naik kendaraan laut
بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا اِنَّ رَبِّيْ
لَغَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
'Dengan nama Alloh yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan
berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Pengasih'.
Doa sesudah adzan
اللَّهُمَّ
رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ القَائِمَةِ آتِ سَيَّدِنَا
مُحَمَّدًا نِالوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ وَالدَرَجَةَ الرَافِعَةَ وَبْعَثْهُ
مَقَامًا مَحْمُودًانالَّذِي
وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ المِيْعَادَ
‘Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini, dan
shalat yang ditegakkan ini, berilah kepada Nabi Muhammad SAW, karunia kelebihan
dan derajat yang tinggi, dan berilah kepadanya kedudukan yang terpuji, yang
telah Engkau janjikan kepadanya. Karena sesungguhnya Engkau tidak menyalahi
janji’.
Doa kebaikan dunia dan akhirat
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَاب َالنَّارِ
Ya
Allah ya Tuhan kami berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat dan jauhilah kami dari siksaa
api neraka
Doa sesudah iqamah
اَقَامَهَا
اللهُ وَاَدَامَهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ
‘Semoga Alloh menegakkan dan mengekalkan shalat,selama masih ada
langit dan bumi’.
Doa berbuka puasa
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ
آمَنْتُ وَعَلىَ رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Niat puasa (Ramadhan)
نَوَيْتُ
صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ فَرْضَ ِللهِ
تِعَالَى
Doa untuk kedua orang tua
اللَّهُمَّ اغْفِرْلِى وَلِوَاِلدَيَّ
وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَاِني صَغِيْرًا
Ya
Allah ya Tuhanku ampunilah dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku dan
sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku pada waktu kecil
Doa lupa
سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنَامُ وَلاَ يَسْهُو
'Maha suci Dzat yang tidak tidur dan tidak lalai'.
Kalimat thayyibah
Bacaan ta’awudz
اَعُوْذُ
بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Bacaan Istigfar
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ العَظِيْمِ
Bacaan Istirja’
إِنِّ
لِلَّهِ وَاِنَّ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Bacaan Tasbih
سُبْحَانَ
اللهِ
Bacaan Tahmid
الحَمْدُ
ِللهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
Bacaan Takbir
اللهُ
اَكْبَر
Bacaan Tahlil
لاَاِلهَ
اِلاَّاللهُ
Bacaan Shalawat
صَلَّى اللهُ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٌ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
Bacaan Syahadat
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Doa ketika bersin
Orang yang
bersin mengucapkan:
الحَمْدُ للهِ
'Segala puji
bagi Alloh'.
Lantas saudara
atau temannya mengucapkan:
يَرْحَمُكَ اللهُ
'Semoga Alloh merahmati-Mu'
Bila teman atau
saudara mengucapkan demikian, hendaklah dia membalasnya dengan mengucapkan:
يَهْدِكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
'Semoga Alloh memberi hidayah kepadamu dan
memperbaiki keadaanmu'.
Doa kafaratul majelis
سُبْحَانَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ اَنْ
لاَ إِلَهَ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ
وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Maha
suci engkau ya allah dan segala pujian adalah milikmu, aku bersaksi bahwasanya
tiada tuhan selain Engkau , aku memohon ampunan dari engkau dan bertaubat
kepadamu
Doa ketika terkena musibah
إِنَّا للهِ وَاِنَّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
'Sesungguhnya kita milik Alloh SWT, dan kita
akan kembali kepada-Nya'.
Doa ketika petir menyambar
اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا
بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Ya Allah janganlah kami mati konyol karena kemungkaan-Mu,
janganlah kami tewas karena adzab-Mu dan selamatkanlah kami sebelum itu
Doa minta dilapangkan (Doa pembuka hati)
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِيْ وَيَسِّرْلِي اَمْرِيْ
وَحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوْا قَوْلِى
'Ya Tuhanku,lapangkanlah hatiku, mudahkanlah urusanku, dan lancarkanlah
lisanku agar mereka mengerti perkataanku'.
Doa memohon pertolongan
رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ
وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya:
"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah ayat 286).
"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah ayat 286).
Doa berpergian
اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا
هَذَاوَاطْوِعَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَ الخَلِيْفَةُ فِي الأَهْلِ
Ya
allah Tuhanku pemudahkanlah kepada kami perjalanan ini dan jadikanlah dekat
kejauhannya, Allah engkau adalah teman di dalam perjalanan dan pemimpin
terhadap yang memiliki
Doa bersyukur
رَبِّ اَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ التَّي
أَنْعَمْتَ عَليَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ اَعْمَلَ صَالحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي
ِبرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Tuhanku
berikanlah kepadaku nikmatmu supaya aku mesyukuri nikmamu yang telah engkau
karuniakan kepadaku dan kepada kedua
orang tuaku dan supaya aku mengerjakn amal yang sholeh yang engkau ridhoi dan
masukkan aku dengan rahmatmu ke dalam golongan hamba-hambamu yang sholeh
Doa memohon untuk mengikuti kebaikan dan
menjauhi kebatilan
اللَّهُمَّ اَرِنَا الحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا
اتِّبَعَةَ، وَ اَرِنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُناَ اجْتِنَابَةَ
Ya
Allah ya Tuhan kami nyatakanlah kepada bahwa kebenaran itu adalah benar dan
tunjukilah kai jalan untuk mengikutinya, dan nyatakanlah kelada kai bahwa yang
bagil itu adalah batil dan tunjikilah kami jalan untuk menghindarinya
Doa ketika menghadapi kesulitan hidup
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ
مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحُزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Ya Allah tiadayang mudah selain yang Engkau
mudahkan dan Engkau jadikan kesusahan itu mudah jika Engkau menghendakinya
menjadi mudah
Doa keteguhan iman
رَبَّنَا اتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَ هَيِّءْ
لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
'Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, dan
berilah kami petunjuk yang lurus dalam segala urusan kami'.
Doa untuk berlindung dari “ilmu yang tidak
bermanfaat”
اللَّهُمَّ إِنِّى
أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَقَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَدُعَاءٍ لاَ
يُسْمَعُ وَعَمَلٍ لاَ يُرْفَعُ
Ya Allah aku berlindung pada-Mu dari ilmu yang tidak
bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, do’a yang tidak didengar dan amal yang
tidak diterima
Doa
Sayyidul Istighfar
اللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ،
وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ
لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
”Ya Allah
Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang
menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan
akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala
kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap
diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada
yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau”
Doa Qunut
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya
:
“Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah
Engkau beri petunjuk. BErilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau
beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau
pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah
pda segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari
kejahatan yang Engkau pastikan. Karena, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan
dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah
akan hina orang-orang yang telah Engaku beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia
orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.
Segala puji bagi-Mu atas yang telah engkau pastikan. Aku mohon ampun dan
kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan
salam atas nabi Muhammad beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.”
Ayat
Kursiy
اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا
هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ. لَا تَأْخُذُهُ سُنَّةٌ وّلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِى السَّمَاوَاتِ وَمَا فِى الأَرْضِ.
مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ
وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ.
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ
وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ
B. HAFALAN SURAT PENDEK
Surat An-nas
قُلْ
اَعُوْذُبِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) اِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ
شَرِّالْوَسْوَاسِ الخَنَّاسِ (4) الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
Surat Al-falaq
قُلْ اَعُوْذُبِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا
خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفّثتِ فِي
العُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (5)
Surat Al-ikhlas
قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ (1) َاللهُ االصَّمَدُ (2) لَمْ
يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ (4)
Surat Al-lahab
تَبَّتْ يَدَا اَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا اَغْنَى
عَنْهُمَا لُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَّمْرَاَتُه
حَمَّا لَةَ الْحَطَبِ (4) فِى جِيْدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)
Surat An-Nashr
اِذَاجَاءَ نَصْرُاللهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَاَيْتَ
النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِى دِيْنِ للهِ اَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ
وَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ كَانَ تَوَّابَ (3)
Surat Al-Kafirun
قُلْ يَآ اَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ (1) لاَ اَعْبُدُ مَا
تَعْبُدُوْنَ (2) وَلاَ اَنْتُمْ عَابِدُوْنَ مَا اَعْبُدُ (3) وَلاَ اَنَاْ
عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلاَ اَنْتُمْ عَابِدُوْنَ مَا اَعْبُدُ (5) لَكُمْ
دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ (6)
Surat Al-Kaustar
إِنَّآ اَعْطَيْنكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ
وَانْحَرْ (2) اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلأَبْتَرُ (3)
Surat Al-Maa'un
أَرَاَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنَ (1) فَذلِكَ
الَّذِيْ يَدُعُّ اليَتِيْمِ (2) وَلاَ
يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِيْنَ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ (4) الَّذِيْنَ
هُمْ عَنْ صَلاَتِهِمْ سَاهُوْنَ (5) الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاءُوْنَ وَيَمْنَعُوْنَ
الْمَاعُوْنَ (6)
Surat Al-Quraisy
لِإِيْلَفِ قُرَيْشٍ (1) اِلفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ
وَالصَّيْفِ (2) فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هذَا الْبَيْتِ (3) الَّذِيْ اَطْعَمَهُمْ
مِّنْ جُوْعٍ وَّامَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (4)
Surat Al-Fiil
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبِّكَ بِأَصْحبِ الْفِيْلِ
(1) اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلِ (2) وَاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ
طَيْرًا اَبَابِيْلَ (3) تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلِ
(4)فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ (5)
Surat Al-Humazah
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ (1)ن الَّذِيْ
جَمَعَ مَالاً وَّعَدَّدَه (2) يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهُ اَخْلَدَه (3) كَلاَّ
لَيُنْبَذَنَّ فِيْ الْحُطَمَةُ (4) وَمَا اَدْرَيكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ
اللهِ الْمُوْقَدَةُ (6) الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى اْلأَفْئِدَةِ (7) اِنَّهَا
عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (8) فِى عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ (9)
Surat Al-'ashr
وَالْعَصْرِ (1) اِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِىْ خُسْرٍ(2)
اِلاَّالَّذِيْنَ امَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْبِ الْحَقِّ
وَتَوَاصَوْبِ الصَّبْرِ (3)
Surat Al-Takastur
اَلْهكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ
الْمَقَابِرَ (2) كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ (3) ثُمَّ كَلاَّ سَوْفَ
تَعْلَمُوْنَ (4) كَلاَّ لَوْتَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقيْنِ (5) لَتَرَوُنَّ
الْجَحِيْمِ (6) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِ (7) ثُمَّ لَتُسْئَلُنَّ
يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ (8)
Surat Al-Qori'ah
القَارِعَةُ (1) مَا الْقَارِعَةُ (2) وَمَا اَدْريكَ
مَا الْقَارِعَةُ (3) يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِ (4)
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِ (5) فَأَمَّامًا ثَقُلَتْ
مَوَازِيْنُهُ (6) فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍرَّاضِيَةٍ (7) وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ
مَوَازِنُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا اَدْريكَ مَاهِيَهْ (10) نَارٌ
حَامِيَةٌ (11)
Surat Al-'Adiyat
وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا (1) فَالْمُوْرِيتِ قَدْحًا (2)
فَالْمُغِيْرتِ صُبْحًا (3) فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا (4) فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا
(5) اِنَّ اْلإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُوْدُ (6) وَاِنَّهُ عَلَى ذلِكَ
لَشَهِيْدٌ (7) وَاِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ (8) اَفَلاَ يَعْلَمُ
اِذَا بُعْثِرَ مَافِى الْقُبُوْرِ (9) وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِ (10) اِنَّ
رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيْرٌ (11)
Surat Al-Zalzalah
إِذَا زُلْزِلَتِ اْلأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1)
وَاَخْرَجَتِ ْلأَرْضُ اَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ اْلإِنْسَانُ مَالَهَا (3)
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ اَوْحى لَهَا (5)
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا لِيُرَوْ اَعْمَالَهُمْ (6) فَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) ) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)
Surat Al-Bayinah
لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ
الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ (1)
رَسُوْلٌ مِنَ اللهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةً (2) فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
(3) وَمَا تفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوْا الكِتَابَ اِلاَّ مِنْ
بَعْدِمَاجَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ (4) وَمَا اُمِرُوْا اِلاَّ لِيَعْبُدُ اللهَ مُخْلِصِيْنَ
لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاءَ وَيُقِيْمُوْا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذلِكَ
دِيْنُ الْقَيِّمَةِ (5) اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتَابِ
وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِيْنَ فِيْهَا اُولئِكَ هُمْ شَرُّ
الْبَرِيَّةِ (6) ) اِنَّ الَّذِيْنَ امَنُوا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ اُولئِكَ
هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ(7) جَزَاءُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّةُ عَدْنٍ تَجْرِيْ
مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا اَبَدًا رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ
وَرَضُوْا عَنْهُ ذلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (8)
Surat Al-Qodr
إِنَّ اَنْزَلْنَهٌ فيِ لَيْلَةِ القَدْرِ (1) وَماَ
اَدْرَىكَ ماَ لَيْلَةٌ القَدْرِ (2) لَيْلَةٌ القَدرِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ
شَهْرٍ(3) تَنَزَّلُ المَلَئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهاَ بِاِذْنِرَبِّهِمْ مِنْ
كُلِّ اَمْرٍ(4) سَلَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الفَجْرِ(5)
Surat Al-'Alaq
اِقْرَأْ بِسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ
اْلإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اِقْرَاءْ وَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ
بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ اْلإِنْسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ (5) كَلاَّ اِنَّ اْلإِنْسَانَ
لَيَطْغَى (6) اَنْ رَاهُ اسْتَغْنى (7) اِنَّ اِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى (8)
اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهَي (9) عَبْدًا اِذَا صَلَّى (10) اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ
عَلَى الْهُدَي (11) اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوَى (12) اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ
وَتَوَلَّى (13) اَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللهَ يَرَى (14) كَلاَّ لَئِنْ لَّمْ
يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ (15) نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ (16)
فَلْيَدْعُ نَادِيَه (17) سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ (18) كَلاَّ لاَ تُطِعْهُ
وَاسْجُدْ وَقْتَرِبْ (19)
Surat At-Tiin
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ (1) وَطُوْرِسِيْنِيْنَ (2)
وَهذَا الْبَلَدِ اْلأَمِيْنَ (3) لَقَدْخَلَقْنَا اْلإِنْسَانَ فِى اَحْسَنِ
تَقْوِيْمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنهُ اَسْفَلَ سَافِلِيْنَ (5) اِلاَّالَّذِيْنَ
امَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنِ (6) فَمَا
يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِ (7) اَلَيْسَ اللهُ بِأَحْكَمَ الْحَاكِمِيْنَ (8)
Surat As-Syarh
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (1) وَوَضَعْنَا عَنْكَ
وِازْرَكَ (2) الَّذِي اَنْقَضَ ظَهْرَكَ (3) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (4)
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6) فَإِذَا
فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7) وَاِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)
Surat Ad-Duha
وَالضُّحَى (1) وَالَّيْلِ اِذَا سَجَى (2) مَاوَدَّعَكَ
رَبُّكَ وَمَا قَلَى (3) وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ اْلأُوْلَى (4) وَلَسَوْفَ
يُعْطِيْكَ فَتَرْضَى (5) اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاَوَي (6) وَوَجَدَكَ
ضالاًّ فَهَدَى (7) وَوَجَدَكَ عَائِلاًّ فَأَغْنَي (8) فَأَمَّا الْيَتِيْمَ
فَلاَ تَقْهَرْ (9) وَاَمَّا السَّائِلَ فَلاَ تَنْهَرْ (10) وَاَمَّا بِنِعْمَةِ
رَبِّكَ فَحَدِّثْ (11)
C. AQIDAH
ISLAMIYAH
Dua
kalimat Syahadat
أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Artinya: Saya bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan Allah
Nama-Nama Allah (Asma’ al-Husna)
Ar rahmaan = maha pengasih
Ar rahiim = maha penyayang
al maalik = maha raja
al qudduus = maha suci
as salaam = maha pemberi kedamaian
al mu’min = maha pemberi keamanan
al muhaimin = maha memelihara
al ‘aziiz = maha perkasa
al mutakabbir = maha pemilik segala keagungan
al khaaliq = maha pencipta
al maalik = maha raja
al qudduus = maha suci
as salaam = maha pemberi kedamaian
al mu’min = maha pemberi keamanan
al muhaimin = maha memelihara
al ‘aziiz = maha perkasa
al mutakabbir = maha pemilik segala keagungan
al khaaliq = maha pencipta
Rukun Iman dan rukun Islam
Rukun Iman
Iman kepada Allah
Iman kepada Malaikat Allah
Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada Nabi Allah
Iman kepada Hari Kiamat
Iman kepada Qadha dan Qadar
Rukun Islam
Syahadat
Shalat
Puasa
Zakat
Menunaikan Haji bagi yang mampu
Nama malaikat
dan tugasnya
Kirim wahyu…………………………….... Jibril
Bagi rezki…………………………………. Mikail
Cabut nyawa……………………………… Izrail
Terompet kiamat…………………..…….. Isrofil
Catat amal………………..………………. Roqib, Atid
amal baik……………………………….. Roqib,
Amal buruk ……………………………... Atid
Tanya kubur………………………........... Mungkar, nakir
Jaga neraka ………….........………………
Malik
Jaga surga……… ……………………….. Ridwan
Nama-nama kitab
Allah
Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud
As
Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa
As
Injil, diturunkan kepada Nabi Isa As
Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw
Nama lain
al-Qur’an
Al-Furqan (Pembeda antara yang benar
dan salah)
Al-Dzikr (Pemberi peringatan)
Al-Tanzil (Yang diturunkan)
Al-Syifa (Obat)
Al-Huda (Petunjuk)
D.
FIQH (Teori dan Praktek)
THAHARAH
(Bersuci)
A.
MEMBERSIHKAN
HADAST KECIL DAN BERSAR
-
Cara
dan adap sesudah buang air bersar atau air suci :
1.
Dibersihkan
dengan air
2.
Jika
tidak ada air, maka sedikitnya dengan tiga batu atau sesuatu yang yang dapat
menghilangkan najis
-
Hal-hal
yang harus di perhatikan dalam hal buang air:
1.
Jangan
di tempat yang mengganggu orang lain, seperti di lalu lintas, di bawah pohon
yang sedang berbuah, dan lain-lain
2.
Jangan
berkata-kata kecuali bernar-benar terpaksa
3.
Jangan
di tempat terbuka
4.
Mendahulukan
kaki kiri ketika masuk sambil berdoa:
بِسْمِ اللَّهُمَّ ِانيِّ اَعُوْذُبِكَ مِنَ
الخُوْبُثِ وَ الخَبَاِئثِ
5.
Mendahulukan kaki kanan ketika keluar sambil membaca:
الَحَمْدُ اللهِ الذِّي اَذْهَبَ مَا يُؤْذِينْيِ
وَاَبْقَى فِي مَا يَنْفَعَنيِ
6.
Apabila terpaksa membuang air kecil atau besar pada tempat terbuka, maka tidak boleh
menghadap qiblat atau membelakangi qiblat
-
Yang
mewajibkan orang mandi wajib ialah:
1.
Karena
berkumpulnya suami denan istri karena bersebadan
2.
Karena
keluarnya nutfah, karena mimpi atau sebab lain
3.
Karena
berpakaian kotor berbulan-bulan
4.
Karena
nifas ( sesudah melahirkan anak )
5.
Karena
melahirkan anak
-
Rukun
mandi ada 3, yaitu:
1.
Niat.
Maksudnya sengaja menghilangkan najis karena Allah
2.
Menghilangkan
najis yang sekiranya ada di badan
3.
Meratakan
air keseluruh tubuh, beserta rambut-rambutnya
-
Orang
yang berhadas besar tidak boleh mengerjakan hal-hal:
1.
Shalat
2.
Thowaf
3.
Membaca,
menyentuh dan membawa kitab suci al-qur’an
B.
BERWUDHU
-
Rukun
berwudhu:
1.
Niat
ketika membasuh muka
2.
Membasuh
muka
3.
Membasuh
kedua tangan sampai siku
4.
Membasuh
sebagian kepala
5.
Membasuh
kedua kaki sampai mata kaki
6.
Dengan
tertib, yakni berurutan sesuai dengan susunan yang telah di tentukan
-
Sunnah
wudhu:
1.
Membaca
basmalah
2.
Membasuh
telapak tangan sampai pergelangan terlebih dahulu
3.
Berkumur-kumur
4.
Membersihkan
hidung
5.
Menyela
janggut yang tebal
6.
Mendahulukan
anggota badan yang kanan dari pada yang kiri
7.
Mengusap
semua kepala
8.
Mengusap
kedua telinga
9.
Mengusap
jari tangan dan kaki
10.Mentiga kalikan membasuh
11.Berturut-turut
12.Berdoa setelah berwudhu
-
Hal-hal
yang membatalkan wudhu:
1.
Adanya
sesuatu yang keluar dari perut memlalui salah satu dari dua jalan kotoran,
meskipun hanya angina
2.
Tidur
atau tertidur yang tidak dengan duduk tetap
3.
Hilang
akal sebab gila, pingsan, mabuk, dan sebagainya
4.
Menyentuh
kemaluan dengan telapak tangan
5.
Tersetuhnya
kulit laki-laki dengan kulit perempuan
yang bukan muhrimnya atau sebaliknya dengan tidak beralas
Niat sebelum
Wudlu
نَوَيْتُ
الوُضُوْءَ لِرَفْعِ الحَدَثِ اْلأَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Doa di setiap gerakan wudhu
Do’a Mau Berwudhu (Ketika Mencuci Tangan)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الحَمْدُ الذِّي جَعَلَ المَاءَ طَهُوْرًا
Dengan
nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang segala puji bagi Allah yang menjadikan air
suci
(Ketika
Mencuci
Muka)
اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُ
وُجُوْهُ وَتَسْوَدُ وُجُوْهُ
Ya
Allah ya Tuhanku jadikanlah wajahku putih pada hari di putihkannya wajah-wajah
hambamu, dan pada hari di hitamkannya wajah-wajah hambamu
(Ketika
Mencuci
Tangan
Kanan)
الله َاَعْطِيْنِى كِتَابِى ِبيَمِيْنِي
Ya
Allah ya Tuhanku, berikanlah kepadaku kitabku di tangan kananku
(Ketikan Mencuci
Tangan
Kiri)
اللَّهُمَّ
لَا تُعْطِيْنِى كِتَابِي بِيَسَارِى
Ya
Allah ya Tuhanku, janganlah engkau berikan kitabku di tangan kiriku
(Ketika
Menyapu
Kepala)
اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِى وَبَشَرِى عَلىَ
النَّارِ
Ya
Allah ya Tuhanku haramkanlah ( peliharalah )rambutku dan kemanusiaanku dari api
neraka
(Ketika
Mencuci
Kedua
Kaki)
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِى عَلىَ الصِّرَاطَ
المُسْتَقِيْمِ
Ya
Allah tetapkanlah kakiku (jalan
pendirianku ) di atas jalan yang lurus
Do'a sesudah
wudlu
اَشْهَدُ
اَنْ لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ
وَجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّلِحِيْنَ
C.
TAYAMUM
-
Tayamum
ialah salah satu cara bersuci sebagai pengganti wudhu atau mandi, apabila
berhalangan memakai air
-
Sebab-sebab
yang membolehkan melakukan tayanmum ada 2 perkara:
1.
Tidak
ada air
2.
Sebab
sakit yang tidak membolehkan terkena air
-
Syarat-syarat
tayamum:
1.
Adanaya
udzur ( halangan ) yang membolehkan tayamum
2.
Telah
datang waktu masuk sholat
3.
Mencari
air terlebih dahulu, bagi yang sebabnya ketidak ada air
4.
Dengan
debu yang suci
-
Rukun
Tayamum
1.
Niat
2.
Mengusap
muka dengan dengan debu tanah dari tangan yang baru di letakkan ke debu
3.
Mengusap
kedua tangan sampai siku, dengan debu tanah yang baru diletakkan ke debu
4.
Tertib
-
Sunat
Tayamum
:
1.
Membaca
basmalah
2.
Mendahulukan
anggota yang kanan
3.
Menipiskan
debu di telapak tangan
4.
Berturut-turut
-
Yang Membatalkan
Tayamum
:
1.
semua
yang membatalkan wudhu
2.
melihat
air bagi yang sebabnya ketidak ada air
3.
kerena
murtad atau kafir
Niat tayammum
نويتُ التيمّمَ لاِسْتِباحةِ الصلاةِ بَدَلاً منَ
الوضوءِ فرضا لله تعالى
LAFADZ ADZAN
اللهُ
اَكْبَرْ- اللهُ اَكْبَرْ 2×
اَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ 2×
اَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ 2×
حَيَّ
عَلَي الصَلاَةِ 2×
حَيَّ
عَلَي الفَلاَحِ 2×
اللّهُ
اَكْبَرْ- اللهُ اَكْبَرْ
لاَاِلَهَ
اِلاَّ اللهِ
Ketika subuh
ditambah dengan:
الصَّلاَةُ
خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ 2×
Do'a
sesudah Adzan
اللَّهُمَّ
رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ القَائِمَةِ اتِ سَيَّدِنَا
مُحَمَّدًا نِالوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ وَالدَرَجَةَ الرَافِعَةَ وَبْعَثْهُ
مَقَامًا مَحْمُودًانالَّذِي
وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ المِيْعَادَ
Lafadz Iqamah
اللّهُ
اَكْبَرْ- اللهُ اَكْبَرْ
اَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ
اَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ
عَلَي الصَلاَةِ حَيَّ عَلَي الفَلاَحِ
قَدْ
قَامَتِ الصَّلاَةُ 2×
اللّهُ
اَكْبَرْ- اللهُ اَكْبَرْ
لاَ
اِلهَ اِلاَّ الله
D.
SHALAT
-
Syarat-syarat
shalat ada 6, yaitu :
1.
Suci
badan dari hadas kecil dan besar. Jadi sesudah wudhu atau mandi
2.
Suci
anggota badanya, pakainya dan tempatnya dari najis
3.
Mentutup
aurat
4.
Menghadap
qiblat
5.
Telah
masul waktu shalat
6.
Mengetahui
cara melakukan shalat
-
Rukun
Shalat
ada 13, yaitu :
1.
Membaca
niat
2.
Berdiri
atau qiyam. Apabila tidak dapat berdiri maka boleh dengan duduk, dan apabila
tidak dapat duduk maka boleh dengan berbaring
3.
Takbiratul
ihram
4.
Membaca
basmalah
5.
Ruku’
dengan tuma’ninah
6.
I’tidal
dengan tuma’ninah
7.
Sujud
dua kali dengan tuma’ninah
8.
Duduk
antara dua sujud dengan tuma’ninah
9.
Duduk
tasyahud atau tahiyat akhir
10.Membaca shalawat atas nabi
11.Mengucapkan salam
12.Tertib
Shalat
wajib lima waktu
Niat shalat
Dluhur
اُصَلِّى
فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً
مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Niat Shalat
Ashar
اُصَلِّى
فَرْضَ الْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا
ِللهِ تَعَالَى
Niat Shalat
Magrib
أُصَلِّى
فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً
مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Niat Shalat
Isya’
اُصَلِّى
فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا
ِللهِ تَعَالَى
Niat Shalat
Subuh
اُصَلِّى
فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا
ِللهِ تَعَالَى
Niat Shalat
Jumat
اُصَلِّى
فَرْضَ الْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا
ِللهِ تَعَالَى
- berdiri tegak menghadap qiblat dan niat mengerjakan shalat. Niat shalat menurut shalat yang di kerjakan, misalnya shalat shubuh dan sebagainya. (niat dalam hati)
- lalu mengangkap kedua belah tangan serta membaca,”ALLAHU AKBAR”
اللهُ اَكْبَرُ
(takbiratul ihram)
- setelah takbiratul ihram kedua belah tangan disedekapkan pada dada. Kemudian membaca doa iftitah.
BACAAN DOA IFTITAH
اللهُ
اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ ِللهِ
كَثِيْرَ وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً اِنيِّ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلذِّي فَطَرَ
السَّمَاوَاتِ وَالاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَناَ ِمنَ
المُشْرِكِيْنَ اِنَّ الصَّلاَةِ
وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتيِ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْن َلاَشَرِيْكَ لَهُ
بِذَالِكَ اُمِرْتُ وَاَناَمِنَ المُسْلِمِيْنَ
1.
SURAT
AL FATIHAH
Selesai membaca doa iftitah, kemudian membaca surat membaca surat
Al Fatihah
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الحَمْدُ
ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَاِلكِ يَوْمِ الدِّينِ. إِيَّاكَ
نَعْبُدُ وَ ِايَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. إِهْدِنَا
الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الذِّيْنَ
اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ، غَيْرِ المَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضّآالِّيْنَ.
آمِيْنَ
2.
SURAT
PENDEK DAN MUDAH
DI HAFAL
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ
اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلَهِ
النَّاسِ. مِنْ شَرِّالْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ.
الذِّي يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
3.
RUKUK
Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi
telinga seraya membaca “Allahu Akabar”, terus badannya membuangkuk, kedua
tangannya memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya rata.
Setelah cukup sempurna bacalah tasbih sebagai berikut :
سُبْحَانَ
رَبِّيَ العَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya :
“Maha suci Tuhan Yang Maha Agung serta memujilah aku kepadanya”
4.
I’TIDAL
Selesai rukuk, terus bangkitlah tegak dengan mengangkat kedua belah
tangan setantang telinga, seraya membaca sebagai berikut :
سَمِعَ
اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Artinya :
”Allah mendengar orang yang memuji – Nya”.
Pada waktu berdiri tegak (I’tidal) terus membaca sebagai berikut :
رَبَّنَا
لَكَ الحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الاَرْضِ وَمِلْءُمَا شِئْتَ مِنْ
شَيْئٍ بَعْدُ
Artinya :
“ya Allah Tuhan kami ! bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan
bumi, dan dan sepenuh barang yang kau kehendaki sesudah itu.”
5.
SUJUD
Selesai I’tidal terus sujud (tersungkur ke bumi) dengan meletakkan
dahi kebumi dan ketika turun seraya membaca “Allahu akbar”, dan setelah
sujud membaca tasbih sebagai berikut :
سُبْحَانَ
رَبِّيَ االاَعْلىَ وَبِحَمْدِهِ
Artinya :
“Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepadanya.”
6.
DUDUK
ANTARA DUA SUJUD
Setelah sujud kemudian sujud serta membaca “Allahu akbar” dan
setelah sujud membaca :
رَبِّ
اغْفِرليِ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ
وَعَافِنيْ وَاعْفُ عَنِّي
Artinya :
“Ya Allah, ampunilah dosaku, belaskasihanilah aku dan cukupkanlah
segala kekuranganku dan angkatlah drajatku dan berilah rezeki kepadaku, dan
berilah aku petunjuk dan berilah aku kesehatan kepadaku dan berilah ampunan
kepadaku.”
7.
SUJUD
KEDUA
Sujud kedua,
ketiga dan keempat dikerjakan seperti pada waktu sujud yang pertama, baik
caranya dan bacaanya.
8.
DUDUK
TASYAHUD / TAHIYAD AWAL
Pada raka’at
kedua, kalau shalat kita tiga raka’at atau empat raka’at , maka pada raka’at
kedua ini kita duduk untuk membaca tasyahud / tahiyat awal, dengan duduk kaki
kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki.
Bacaan Tasyahud / Tahiyat awal
التَّحِيَّاتُ المُبَارَكَاتُ
الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ
عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ
الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللهَ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ اللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Artinya :
“ segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaandan kebaikan bagi
Allah.
Salam, rahmat dan berkah – Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi(
Muhammad)
Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh
– shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah
! limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad.”
9.
TASYAHUD
AKHIR
Bacaan tasyahud
/ tahiyat akhir ialah seperti tahiyat awal di tambah dengan salawat atas warga
Nabi Muhammad, dan lafazh sebagai berikut :
وَعَلىَ
آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Artinya :
“ Ya Allah ! limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad!”
Cara duduk pada tahiyat akhir ialah :
1.
supaya
pantat langsung ketanah, dan kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan.
2.
jari-jari
kaki kanan tetap menekan ke tanah.
Pada tahiyat akhir
disunahkan membaca shalawat Ibrohimiyah.
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَدٍ وَّعَلَى آسَيِّدِنَا مُحَمَدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ فِيْ العَالَمِيْنَ
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ
Artinya :
“sebagaimana pernah engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrohim dan
kelurganya.
Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad berserta para kelurganya. Sebagaimana Engkau
memberi berkah kepada Nabi Ibrohim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta
Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.”
10.
SALAM
Selesai tahiyat akhir, kemudian salam dengan menengok ke kanan dan
ke kiri dengan membaca :
السَّلاَم
ُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Artinya :
“keselamat dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”
Keterangan :
- waktu membaca salam yang pertama, muka kita menengok ke kanan, dan waktu membaca salam yang kedua muka kita menengok ke kiri.
- dengan salam ini maka berakhirlah shalat kita.
Dzikir
dan Doa setelah shalat
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
العَظِيْمِ الَّذِيْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَىُّ القَيُّوْمِ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
3x
لَا إِلَهَ إِلَّا
اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ
المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ 3x
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامَ وَمِنْكَ
السَّلَامَ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمَ
فَحَيْنَا رَبِّنَا بِا لسَّلاَمِ
وَأَدْخِلْنَا الجَنَّةَ دَارُ السَّلاَمَ تَبَاَركْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
يَاذَا الجَلَالِ وَ الإِكْرَامِ
Bacaan
Al-fatihah
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
العَالَمِيْنَ. الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَاِلكِ يَوْمِ الدِّينِ. إِيَّاكَ
نَعْبُدُ وَ ِايَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. إِهْدِنَا
الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الذِّيْنَ
اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ، غَيْرِ المَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضّآالِّيْنَ.
آمِيْنَ
Bacaan
ayat kursi
اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا
هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ. لَا تَأْخُذُهُ سُنَّةٌ وّلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِى السَّمَاوَاتِ وَمَا فِى الأَرْضِ.
مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ
وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ.
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ
وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ
Surat-Surat
pendek
سُوْرَةَ الإِخْلَاصُ
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ
{1}اللهُ الصَّمَدُ{2} لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدُ{3} وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا
أَحَدٌ{4}
سُوْرَةُ الفَلَقُ
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ
الفَلَقِ {1} مِنْ شَرِّ مَا خَلَقِ {2} وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إذَا وَ قَبَ
{3} وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثَاتِ فِى العُقَدِ
{4} وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدِ {5}
سُوْرَةُ النَّاسِ
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ
النَّاسِ {1} مَلِكِ النَّاسِ {2} إِلَهِ النَّاسِ {3} وَمِنْ شَرِّ الوَسْوَاسِ
الخَنَّاسِ{4} الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ
النَّاسِ {5} مِنَ الجِنَّةِ وَالنَّاسِ
{6}
إِلَهَنَا أَنْتَ مَوْلَانَا
:
سُبْحَانَ اللهِ 33x
سُبْحَانَ رَبِّ العَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ دَاِئمًا أَبَدًا
الحَمْدُ لِلَّهِ 33x
الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
العَالَمِيْنَ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَّنِعْمَةٍ
اللهُ أَكْبَرُ 33x
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
وَالحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ
اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلًا. لَا إِلَهَ
إِلَّا وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. لَهُ المُلْكُ وَ لَهُ الحَمْدُ يُجْيِ وَيُمِيْتُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ. لَا حَوْلَا وَلَاقُوَّةَ إِلَّا باِللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Do’a
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
العَظِيْمِ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمِ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ حَمْدًا
يُوَافِى نِعْمَهُ وَ يُكَافِىءِ مَزِيْدَهُ
يَا رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى
لِجَلَالِ وَجْهِكَ الكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.
1.
اللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ
لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.
2.
اللَّهُمَّ
إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُوْرُ
الرَّحِيْمِ.
3. اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا
كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا.
4.
رَبَّنَا
اغْفِرْلَنَا وَلإِخْوَاتِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ
فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوْارَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفُ رَّحِيْمٍ.
5.
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ.
6.
رَبَّنَا
اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَمَنَا وَانْصُرْنَا
عَلَى القَوْمِ الكَافِرِيْنَ.
7.
رَبَّنَا
ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَا مِنَ
الخَاسِرِيْنَ.
8.
اللَّهُمَّ
أَصْلِحْ لِيْ دِيْنِيْ الَّذِيْ هُوَعِصْمَةٌ أَمْرِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ دُنْيَايَ
الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ آخِرَتِيْ الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادِيْ
وَاجْعَلِ الحَيَاةِ زِيَادَةً لِيْ فِيْ كُلِّ خَيْرِ وَاجْعَلِ المَوْتِ رَاحَةً
لِيْ مِنْ كُلّ شَرٍّ.
9. اللَّهُمَّ حَبِّ إِلَيْنَا الإِيْمَانِ وَزِيْنَهُ
فِيْ قُلُوْبِنَا وَكَرِهُ إِلَيْنَا الكُفْرَ وَالفُسُوْقَ وَالعِصْيَانِ وَاجْعَلْنَا
مِنَ الرَّاشِدِيْنَ.
10.
رَبَنَا
آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ
وَالحَمْدُ الِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. الفَاتِحَةِ ..............
Shalat
sunnah lima waktu (lima shalat wajib)
-
Dua
Raka’at Sebelum Sholat Subuh
أُصَلّيِ سُنَّةَ
الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah sebelum subuh dua raka’at karena Allah
Ta’ala
-
Dua
Raka’at Sebelum Dan Sesudah Sholat Dzuhri
أُصَلّيِ
سُنَّة َالظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً
الِلَّهِ تَعَالىَ اَللهُ
أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah sebelum dzuhut dua raka’at karena Allah
Ta’ala
أُصَلّيِ
سُنَّة َالظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَةً
الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah sesudah dzuhur dua raka’at karena Allah
Ta’ala
-
Dua
Raka’at Sebelum Sholat Ashar
أُصَلّيِ
سُنَّة َالعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً
الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah sebelum ashar dua raka’at karena Allah
Ta’ala
-
Dua
Raka’at Sebelum Dan Sesudah Sholat Maghrib
أُصَلّيِ
سُنَّةَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً
الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah sebelum maghrib dua raka’at karena Allah
Ta’ala
أُصَلّيِ
سُنَّةَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَةً
الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah sesudah maghrib dua raka’at karena Allah
Ta’ala
-
Dua
Raka’at Sebelum Dan Sesudah Sholat ‘Isya
أُصَلّيِ
سُنَّةَ العِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً
الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah sebelum ‘Isya dua raka’at karena Allah
Ta’ala
أُصَلّيِ
سُنَّةَ العِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَةً
الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah sesudah ‘Isya dua raka’at karena Allah
Ta’ala
SHALAT
TAHAJJUD
أُصَلّيِ سُنَّةَ
التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah tahajjud dua raka’at karena Allah Ta’ala
SHALAT
TAHIYYATUL MASJID
أُصَلّيِ
سُنَّةَ تَحِيَّةَ المَسْجِدُ رَكْعَتَيْنِ الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah tahiyatul masjid dua raka’at karena Allah
Ta’ala
SHALAT
DHUHA
أُصَلّيِ سُنَّةَ
الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat sunnah dhuha dua raka’at karena Allah Ta’ala
SHALAT ‘IDHIL
FITHRI
أُصَلّيِ سُنَّةَ
لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ الِلَّهِ
تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat
sunnah ‘idil fihri dua
raka’at karena Allah
Ta’ala
SHALAT ‘IDHIL
ADHA
أُصَلّيِ سُنَّةَ
لِعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat
sunnah ‘idil adha dua
raka’at karena Allah
Ta’ala
SUJUD
SAHWI
سُبْحَانَ
مَنْ لاَيَنَامُ وَلاَ يَسْهُوْ
SUJUD
SYUKUR
سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِي خَلَقَهُ
وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ
SHALAT
JENAZAH
1.
Syarat-syarat
sholat jenazah
a.
Bersih
dari hadast besar dan kecil, menutup aurat, menghadap qiblat
b.
Mayit
sudah di mandikan dan di kafani
c.
Imam
bersiri di sebelah kepala untuk laki-laki dasn sebelah perut untuk wanita.
2.
sholat
jenazah tidak menggunakan azan dan
iqomat, rukuk serta sujud.
Caranya :
a.
mengucapkan
niat seperti berikut :
untuk mayit laki-laki
اُصَلىِّ عَلىَ
هَذَا المَيِّتِ اَرْبَعَ
تَكْبِيْرَاتِ فَرْضَ الكِفَايَةِ
مَأْمُوْمًا الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah
(makmuman) karena Allah Allahu akbar
Untuk mayit perempuan
اُصَلىِّ عَلىَ
هَذِهِ المَيِّتَتِ اَرْبَعَ
تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الكِفَايَةِ
مَأْمُوْمًا الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah
(makmuman) karena Allah Allahu akbar
b.
takbir
pertama membaca surat Al-Fatihah setelah takbiratul ihrom
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ {1}
الحَمْدُ
ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ {2}
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ{3}
مَاِلكِ يَوْمِ الدِّينِ {4 }
ِايَّا كَ نَعْبُدُ وَ ِايَّا
كَ نَسْتَعِيْنُ {5 }
ِاهْدِنَا الصِّرَاطَ الُمسْتَقَيِْمَ
{6} صِرَاطَ الذِّيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ، غَيْرِ المَغْضُوْبِ
عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ. آمِيْنَ{7}
c.
takbir
kedua membaca sholawat atas rasullah setelah takbiratul ihram
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍناَ مَا صَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا
ِابْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا
ِاْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلىَ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى سَيِّدِناَ اِبْرَاهِيْمَ فيِ
العَالمَيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
d.
takbir
ketiga, membaca doa (untuk orang dewasa laki-laki dan wanita ) sebagai berikut
اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ (لهَا)
وَارْحَمْهُ ( لهَا) وَعَافِهِ
(هَا) وَاعْفُ عَنْهُ (هَا) وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ (هَا) وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ (هَا)
وَاغْسِلْهُ (هَا) بِالمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِوَنَقِهِ (هَا) مِنَ الخَطَايَ
كَمَا يُقَّى الثَّوْبُ الأّبْيَضُ مِن
َالدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ (هّا) دَارًا خَيْرًا مِنَ دَارِهِ (هَا) وَاَهْلاً
خَيْرًا ِمنَ اَهْلِهِ (هَا) وَ زَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ (هَا) وَنَقِهِ
(هَا) فِتْنَةَ القَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ.
Ya Allah ampunilah dia berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah kesalahan dia, hormatilah
kedatanganya dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air.
Salju dan embun, bersihkanlah segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih
dari segala kotoran dan gantilah baginya rumahnya yang lebih baik dari pada
rumahnya yang dahulu dan gantilah bagina dan peliharalah ( hindarkanlah ) Ia
dari siksa kubur dan adzab api neraka.
e.
Takbir
keempat mengucapkan doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لاَ
تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا
بَعْدَهُ وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُ
وَلإِخْوَاِننَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ
بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ
فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ
لِلذِّيْنَ اَمَنُوا رَبَّنَا
اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Ya Allah janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan
janganlah engkau memberi kami fitnah (cobaan) sepeninggalnya dan ampunilah kami
dan dia dan bagi saudara-saudara kami yang mendahului kami dengan iman dan
jangalah engaku menjadikan gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang yang beriman, wahai Tuhan kami, sesungguhnya
engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
Shalat
jama’ dan qashar
Yaitu sholat yang menggabungkan dua sholat yang empat raka’at
masing-masing menjadi dua raka’at dalam satu waktu, dengan memilih cara jama’
yang telah disyari’atkan. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:
a.
Niat
sholat Zuhur jama’ Taqdim dan Qosrhon
اُصَلىِّ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا
اِلَيْهِ العَصْرُ
اَدَاءً الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat fardhu zhuhur dua raka’at qoshron, dengan jama’
sama ashar fardhu karena Allahu akbar
b.
Niat
sholat ‘Ashar jama’ Taqdim dan qoshron
اُصَلىِّ فَرْضَ
العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا
مَجْمُوْعًا
اِلىَ الظُّهْرِ اَدَاءً الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat fardhu zhuhur dua raka’at qoshron, dengan jama’
sama ashar fardhu karena Allahu akbar
c.
Niat
sholat Zuhur Jama’ Ta’khir dan qoshron
اُصَلىِّ فَرْضَ
الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا
مَجْمُوْعًا اِلىَ العَصْرِ
اَدَاء الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat fardhu zhuhur dua raka’at qoshron, dengan jama’
sama ashar fardhu karena Allahu akbar
d.
Niat
sholat ‘Ashar jama’ Ta’khir dan qoshron
اُصَلىِّ فَرْضَ
العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا
مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ لظُّهْرِ
اَدَاءً الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat fardhu ashar dua raka’at qoshron, dengan jama’
sama dzuhur fardhu karena Allahu akbar
e.
Niat
sholat maghrib jama’ Taqdim
اُصَلىِّ فَرْضَ
المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ
قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ
العِشَاءِ ا َدَاءً الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat fardhu maghrib tiga raka’at qoshron, dengan
jama’ sama ‘Isya fardhu karena Allahu akbar
f.
Niat
sholat ‘Isya jama’ Taqdim dan qoshron
اُصَلىِّ فَرْضَ
العِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا
مَجْمُوْعًا اِلىَ العَصْرِ
اَدَاءً الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat fardhu ‘Isya dua raka’at qoshron, dengan jama’
sama ashar fardhu karena Allahu akbar
g.
Niat
sholat maghrib jama’ Ta’khir
اُصَلىِّ فَرْضَ
المَغْرِبِ
ثَلاَثَ رَكَعَاٍت قَصْرًا
مَجْمُوْعًا اِلىَ العِشَاءِ
اَدَاءً الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat fardhu maghrib tiga raka’at qoshron, dengan
jama’ sama ‘Isya fardhu karena Allahu akbar
h.
Niat
sholat ‘Isya jama’ ta’khir
اُصَلىِّ فَرْضَ
العِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا
مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ المَغْرِبِ
اَدَاءً الِلَّهِ تَعَالىَ اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat fardhu ‘Isya dua raka’at qoshron, dengan jama’
sama maghrib fardhu karena Allahu akbar
Shalat
istikharah
أُصَلّيِ سُنَّةَ
الإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat
sunnah istikharah dua
raka’at karena Allah
Ta’ala
Shalat
istisqa’
أُصَلّي ِ سُنَّة َ
الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat
sunnah istisqa’ dua raka’at karena
Allah Ta’ala
Shalat
tarawih
أُصَلّيِ سُنَّةَ
التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat
sunnah tarawih dua raka’at karena
Allah Ta’ala
Shalat
witir
أُصَلّيِ سُنَّة َ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ
الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat
sunnah witir dua raka’at karena
Allah Ta’ala
Shalat
gerhana bulan dan gerhana matahari
أُصَلّيِ سُنَّةَ
الخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ
الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat
sunnah gerhana bulan dua
raka’at karena Allah
Ta’ala
أُصَلّيِ سُنَّةَ
الكُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ الِلَّهِ تَعَالىَ
اللهُ أَكْبَرُ
Aku niatkan sholat
sunnah gerhana mata hari dua
raka’at karena Allah
Ta’ala
E.
Sejarah Islam (kenabian)
Nabi Adam As Nabi
Idris As
Nabi Nuh As Nabi
Hud As
Nabi Sholeh As Nabi
Ibrahim As
Nabi Ismail As Nabi
Luth As
Nabi Ishaq As Nabi
Ya’kub As
Nabi Yusuf As Nabi
Ayyub As
Nabi Dzulkifli As Nabi
Syu’aib As
Nabi Yunus As Nabi
Musa As
Nabi Harun As Nabi
Ilyas As
Nabi Ilyasa’ As Nabi
Daud As
Nabi Sulaiman As Nabi
Zakariya As
Nabi Yahya As Nabi
Isa As
Nabi Muhammad Saw
Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Para ulama dan penulis
sirah sepakat bahwa hari kelahiran Muhammad jatuh pada bulan Rabiul Awal.
Muhammad lahir di Mekkah, kota bagian selatan Jazirah Arab, sekitar tahun 570, Tahun Gajah yang merupakan tahun
kegagalan penyerangan Mekkah oleh pasukan bergajah di bawah pimpinan Abrahah. Pendapat paling
mashyur merujuk tanggal 12 Rabiul Awal sebagai hari kelahiran Muhammad.
Sebelum
masa kenabian, Muhammad mendapatkan dua gelar dari suku Quraisy
(suku terbesar di Mekkah yang juga suku dari Muhammad) yaitu Al-Amiin
yang artinya "orang yang dapat dipercaya" dan As-Saadiq yang
artinya "yang benar". Setelah masa kenabian para sahabatnya
memanggilnya dengan gelar Rasul Allāh (رسول الله), kemudian menambahkan kalimat Shalallaahu
'Alayhi Wasallam (صلى الله عليه و سلم, yang berarti "semoga Allah
memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering disingkat
"S.A.W" atau "SAW") setelah namanya. Muhammad
juga mendapatkan julukan Abu al-Qasim yang berarti "bapak
Qasim", karena Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim,
tetapi ia meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.
Lahir
pada tahun 570 di Mekkah,
Muhammad melewati masa kecil sebagai yatim piatu; ia dibesarkan di bawah asuhan
kakeknya ‘Abd al-Muthalib dan setelah sang kakek meninggal Nabi Muhammad diasuh
oleh pamannya, Abu
Thalib. Beranjak remaja, Muhammad bekerja sebagai pedagang. Ia
kadang-kadang mengasingkan diri ke gua sebuah bukit
hingga bermalam-malam untuk merenung dan berdoa; diriwayatkan dalam usia
ke-40, Muhammad didatangi Malaikat Jibril dan
menerima wahyu pertama dari Allah. Muhammad pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611 M, diriwayatkan Malaikat Jibril datang dan membacakan surah pertama dari Quran
yang disampaikan kepada Muhammad, yaitu surah Al-Alaq. Muhammad
diperintahkan untuk membaca ayat yang telah disampaikan
kepadanya, namun ia mengelak dengan berkata ia tak bisa membaca. Jibril
mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap
sama. Jibril berkata:
"Bacalah dengan
menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan
(menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
(Al-Alaq 96: 1-5)
Kebanyakan dari mereka
yang percaya dan meyakini ajaran Muhammad pada masa-masa awal adalah para
anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam yang dekat dengannya
di kehidupan sehari-hari, antara lain Khadijah, Ali, Zaid bin Haritsah dan Bilal.
Tiga tahun setelah wahyu pertama, Muhammad
mulai berdakwah secara terbuka, menyatakan keesaan Allah dalam bentuk
penyerahan diri melalui Islam sebagai agama yang benar. Setelah sekian lama banyak tokoh-tokoh bangsa Arab
seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin Al Awwam, Abdul Rahman bin Auf, Ubaidah bin Harits, Amr bin Nufail yang kemudian masuk ke agama yang dibawa Muhammad.
Kesemua pemeluk Islam pertama itu disebut dengan As-Sabiqun al-Awwalun
atau Yang pertama-tama.
Muhammad bersama pengikut awal mendapati
berbagai bentuk perlawanan dan penyiksaan dari beberapa suku Mekkah. Seiring
penganiayaan yang terus berlanjut, Muhammad membenarkan beberapa pengikutnya
hijrah ke Habsyah,
sebelum Muhammad memulai misi hijrah ke Madinah pada
tahun 622. Peristiwa hijrah menandai awal penanggalan Kalender Hijriah dalam
Islam. Di Madinah, Muhammad menyatukan suku-suku di
bawah Piagam Madinah. Setelah delapan tahun bertahan atas serangan
suku-suku Mekkah, Muhammad mengumpulkan 10.000 Muslim untuk mengepung Mekkah.
Serangan tidak mendapat perlawanan berarti dan Muhammad mengambil alih kota
dengan sedikit pertumpahan darah. Ia menghancurkan berhala-hala. Pada tahun
632, beberapa bulan setelah kembali ke Madinah usai menjalani Haji Wada,
Muhammad jatuh sakit dan wafat.
Wafat
Pada bulan Juni 632 M,
dia mengalami sakit ketika tengah berada di rumah Maimunah namun kemudian meminta
pindah ke rumah Aisyah. Setelah sebelumnya mengalami demam dan beberapa kali
pingsan, dia meminta kepada Abu Bakr untuk menggantikannya
mengimami jamaah. Diapun akhirnya meninggal dalam pangkuan Aisyah dan jenazahnya
dikuburkan di rumah istrinya tersebut.
Sifat wajib bagi Rasulullah (Muhammad
Saw)
Shiddiq (terpercaya)
Amanah (menjaga amanat)
Fathanah (cerdas)
Tabligh (menyampaikan ajaran al-Qur’an)
Nama Nabi Ulul ‘Azmi
Nabi Muhammad Saw
Nabi Ibrahim As
Nabi Musa As
Nabi Isa As
Nabi Nuh As
Nama-nama khalifah (Khulafa’
al-Rasyidin)
Pertama: Abu Bakar Ashiddiq
Kedua: Umar bin Khattab
Ketiga: Utsman bin Affan
Keempat: Ali bin Abi Thalib
Bulan Hijriyah
1.
Muharram
2.
Shafar
3.
Rabi’ul awal
4.
Rabi’ul akhir
5.
Dzulhijjah
6.
Jumadil akhir
7.
Rajab
8.
Sya’ban
9.
Ramadhan
10. Syawwal
11. Dzulqa’dah
12. Jumadil awal
Bulan Masehi
1.
Januari
2.
Februari
3.
Maret
4.
April
5.
Mei
6.
Juni
7.
Juli
8.
Agustus
9.
September
10. Oktober
11. November
12. Desember
Tentang
Al-Qur’an
Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan
penutup wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad
, melalui perantaraan Malaikat Jibril, diriwayatkan
dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah". dimulai
dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"
Al-Qur'an terdiri atas 114 surah (surat) dan 6236 ayat, dan terdiri dari 30
Juz. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang
dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan
yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar,
An-Nasr dan Al-'Așr. Ayat terpanjang terdapat pada surat
Al-Baqarah 282 (128 kata). wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad adalah
sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5, diturunkan di
Gua Hira’ pada malam Senin 17 Ramadhan 13 SH (Sebelum Hijrah) atau 6 Agustus
610 M. dan Wahyu terakhir Surat Al-Ma’idah: 3, diturunkan di Arafah pada
hari Jumat 9 Dzulhijjah 10 H atau 6 Maret 632 M. Adapun pertengahan Al-Qur’an
terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19 pada lafazh: (وَلْيَتَلَطَّفْ)
Kemudian dari segi panjang-pendeknya,
surat-surat yang ada di dalam Al-Qur'an terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
- As Sab'uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa', Al-A'raaf, Al-An'aam, Al Maa-idah dan Yunus
- Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya
- Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainya
- Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya
Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23
tahun. Para Ulama membagi masa penurunan ini menjadi dua periode, yaitu periode
Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah berlangsung selama 13 tahun masa
kenabian Rasulullah SAW. Sementara itu, periode Madinah dimulai sejak peristiwa
hijrah berlangsung selama 10 tahun.
Pada masa ketika Nabi Muhammad masih hidup,
terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab.
Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak
diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma,
lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang
belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung
menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.
F.
Tajwid
A.
PENGERTIAN
MAKHORIJUL HURUF
Makhroj artinya tempat keluar. Maksudnya tempat pengertian dari
makhorijul huruf adalah tempat –tempat keluar huruf Hijaiyah.
B.
Tempat-tempat
keluar Huruf Hijaiyah ada 5 tempat, yaitu :
1.
lubang
tenggorokan dan mulut (
Al – Jaufu )
2.
tenggorokan (
Al – Halqi )
3.
Mulut (
Al – Lisan )
4.
dua
bibir (
Asy – Syafataini )
5.
pangkal
Hidung (
Al – Khoisum )
No
|
Nama-nama Makhroj
|
Tempat keluar
|
Huruf
|
1
|
Al-Jaufu
|
Lubang mulut dan tenggorokan huruf panjang
|
آ
- وُ - يِ
|
2
|
Al-Halqi
|
Tenggorokan
atas tengah dan bawah
|
غ
خ
ع
ح
ء ه
|
3
|
Al-lisan
|
a.
Pangkal lidah dekat anak lidah
dengan langit-langit yang lurus
diatasnya
|
ق
|
b.
Pangkal lidah dengan langit-langit
yang lurus diatasnya agak keluar sedikit dari makhroj Qof
|
ك
|
||
c.
Lidah tengah dengan langit-langit
yang lurus diatasnya
|
ج
ش ي
|
||
d.
Salah satu tepi lidah dengan gigi
geraham atas
|
ص
|
||
e.
Lidah bagian depan setelah makhroj
Dhod dengan gusi
|
ل
|
||
f.
Ujung lidah dengan gusi atas agak
keluar sedikit dari tempat keluar
huruf Lam
|
ن
|
||
g.
Ujung lidah agak ke dalam sedikit
|
ر
|
||
h.
Ujung lidah dengan pangkal dua
buah gigi yang atas
|
ت
د ط
|
||
i.
Ujung lidah dengan rongga antar
gigi atas dan gigi bawah dekat dengan gigi atas
|
ز س ص
|
||
j.
Ujung lidah dengan ujung dua buah
gigi yang atas
|
ث
ذ ظ
|
||
Asy-Syafatani
|
Bagain tengah
dengan bibir bawah dengan ujung du buah gigi yang atas dan bawah bersama –
sama
|
ف
و م ب
|
|
Al-Khoisum
|
Pangkal lidah
|
ن
م
|
Ilmu tajwid adalah
pengetahuan tentang kaedah serta cara-cara membaca al-quran dengan
sebaik-baiknya
Tujuan ilmu tajwid adalah
memelihara bacaan al-quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan
(mulut ) dari kesalahan membaca
Hukum belajar ilmu tajwid adalah
fardhu kifayah, sedang membaca al-quran dengan ilmu tajwid hukumnya fardhu ain
BAB I
HAL MIM SUKUN DAN TANWIN
Nun sukun( نْ )
Tanwin (
ًٍ ٌ )
Hukum Nun sukun ada lima:
1. Idh-har Halqi ( ( ِاظْهَارُ حَلْقِى
adalah apabila nun sukun dan tanwin bertemu dengan salah satu huruf
halqi yang enam yaitu :
ء ه ح خ ع غ cara membacanya harus terang dan jelas sebab bertemu dengan huruf
halqi. Contoh:
مَنْ
آمَنَ. مِنْهُ . غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ . سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ.
Keterangan :
Idh-har: menerangkan atau menjelaskan
Halqi artinya : kerongkongan
Dinamakan huruf halqi karena tempat keuar hurufnya di mulut dari
kerongkongan
Id-gham Bighunnah (إِدْغَامُ ِبَغُنَّةِ) adalah apabila Nun sukun dasn tanwin bertemu dengan
salah satu dari pada satu huruf
binghunnah yang empat yaitu: ى ن م و) . Cara membacanya harus di masukkan atau di tasydidkan ke dalam salah
satu haruf yang empat dengan suara mendengung kecuali dalam satu kalimat maka
ini disebut Idh-har wajib .( contohnya: . .صِنْوَانُ. دُنْيَا . بُنْيَانٌ
Contoh :
.
مَنْ مَنَعَ. مَنْ َيقَوْلُ مِنْ وَلِىٍّ وَلاَ نَصِيْرٍ مِنْ نُوْرٍ
Keterangan :
Id-gham artinya: memasukkan atau mentasydidkan
Bi-ghunnah artinya: dengan mendengung
3.
Id-gham
Bila-ghunnah (إِدْغَامُ بِلاَغُنَّةِ) adalah
apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf ( ل ) dan ( ر )
Contoh: مَنْ لَمْ dibaca مَلَّمْ
: مِنْ َربِهِمْ
dibaca مِنْ َرِّبهِمْ
:
وَلَكِنْ لاَ َيعْلَمُوْنَ dibaca وَلَكَنْ لاّ يَعْلَمُوْنَ
Iqlab (إِقْلاَبُ) adalah
apabila Nun sukun dan tanwin bertemu dengan huruf Ba’ (ب).
Cara membacanya dibalik atau
di jadikan mim (
م ) Contoh: سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ. كِرَامٌ بَرَرَةٌ
Keterangan :
Iqlab artinya: membalik atau ditukar
Ikhfa haqiqi
(إِخْفَاءُ حَقِيْقِى) adalah apabila Nun sukun dan tanwin bertemu dengan salah satu dari
huruf Ikhfa yang 15 yakni:
. د ج ت ث ك ق ف ظ ط ش
.س ز ذ .
Cara membacanya : samar-samar antara Idh-har ((إِظْهَارُ dan Id-Gham
(إِدْغَامُ) artinya:
harus terang, tetapi di sambung dengan huruf yang lain di mukanya dengan
mendengung. Contoh :
مِنْ جُوْعٍ . يَنْطِقُ . أَنْدَادًا .
مِنْكُمْ . أَنْفُسُكُمْ .
BAB II
HAL MIM SUKUN (م)
Hukum membaca Mim sukun ada tiga macam :
Ikhfa syafawi (إِخْفَاءُ شَفَوِى) adalah
apabila mim suku bertemu dengan huruf ba’( ب ). Cara membacanya harus samar-samar di bibir dan de dengungkan
Contoh: . إِعْتَصِمْ بِا للهِ . وَهُمْ بِهِ دَخَلْتُمْ ِبِهنَّ
Id-Gham Mimi
(إِدْغَامُ ِميْمِ) adalah
apabila mim sukun (مْ) bertemu
dengan huruf mim (م). Cara membacanya seperti . ( إِدْغَامُ مُتَمَاثِلَيْنِ )
: مَالَهُمْ مِّنِ اللهِ . أَمْ
مِّنْ يَرْ جِوْنَ
Cara membacanya seperti
Idh-har Syafawi
(
إِدْهَارُ شَفَوِى ) adalah apabila
Nun sukun dan tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf hijaiyah yang 26
selain Mim (م) dan
ba’ (ب) cara membacanya yang terang di bibir dengan mulut tertentu. Dan
harus lebih dijelaskan lagu apabila bertemu dengan haruf wau (و) dan
fa’
(ف) Contohnya: أَنْعَمْتَ .
لَهُمْ فِيْهَا . عَلَيْهِمْ وَلاَ الضََّالِّيْنَ
BAB III
(GHUNNAH)
HAL MIM TASYDID DAN NUN TASYDID
Mim tasydid
(م)
Nun sukun
(
نْ )
1.
Ghunnah
(
غُنَّةُ ) adalah apabila
adaMim tasydid dan Nun yang bertasydid maka di baca dengan mendengung Contohnya: النَّاسُ . الجَنَّةُ . إِنَّ . أَمَّا
BAB VI
HAL LAAM TA’AIEF
( ال )
laam Ta’ari adalah alif dan laam (
ال ) yang
disambungkan dengan perkataan-perkataan ( nama benda ) dalam bahasa arab. Laam
Ta’arif di bagi beberapa macam:
1.
Idh-qomariah
(إِظْهَارُ قَمَرِيَةِ) adalah
apabila alif dfasn laam
(
ال ) bertemu di sambungkan dengan 14 huruf berikut:
ب ء
ه م ى
ق ع ف
ح و ك
ج ح ع
yang di kumpulkan dalam kalimat satu kalimat
(
أَبْغِ حَجَّكَ وَخَفَ عَقَيْمَةُ )
cara membacanya harus terang. contoh :
الأَنْعَامُ . البِرُّ . الغَمَامُ . الحَمِيْمُ . الجَنَّةُ
KETERANGAN :
Qomar artinya :
bulan
Qomariah artinya :
sebangsa bulan
2.
Id-Gham
Syamsyah (
إِدْغَامُ شَمْشِيَّةِ ) adalah apabila
alif dan laam ( ال ) bertemu dengan
salah satu huruf yang 14 yakni selain huruf qomariah yaitu:
ت . ث . د . ذ . ر .
س. ش. ص . ض . ط . ظ . ل . ن
Cara membacanya : harus di masukkan kedalam salah satu huruf yang
14 tersebut. Contohnya: السَّلاَمُ . التَّوْبَةُ . الرَّحِيْمُ . الشَّمْسُ . بِالصَّبْرِ
Keterangan :
Syam artinya: Matahari
Syamsyah artinya: sebangsa matahari
BAB V
HAL LAAM TEBAL DAN TIPIS
1.
Laam
Tebal (مُفَخَّمَةُ)
adalah apabila Laam ( ل )
dalam perkataan Allah
(
الله ) di
dahului oleh fathah atau dhommah maka haruslah di baca tebal Umpanya :
شَهَدَ اللهُ . رَسُوْلُ اللهِ .
اللَّهُمَّ
2.
Laam
Tipis (مُرَقَّقَةُ) apabila laam dalam perkataan Allah ( الله ) di dahului oleh
kasroh (
ِ ) dan
semua laam yang tidak di dalam perkataan Allah, maka harus di baca tipis. Umpanya :
بِسْمِ اللهِ . بِاللهِ . وَلَهُ الحَمْدُ .
الذِّى . وَعَلَّمَ
BAB VI
ID-GHAM MUTAMATSILAIN
Id-gham Mutamatsilain
(إِدْغَامُ مُتَمَاثِلَيْنِ) adalah apabila ada dua huruf
yang sama (
بَ dan
بْ ) sedang
yang pertama sukun ( mati ) dan harakat yang kedua berharakat.
Cara membacanya : harus di masukkan ( ditasydidkan ) kepada huruf
yang kedua. Contohnya:
إِضْرِبْ بِّعَصَاكَ الحَجَرَ . اِذْذَّهَبَ .
فَمَا رَبِّحَتْ تَّجَارَةٍ
Pengecualian :apabila ada dua huruf yang sama bertemu dari huruf
wau sukun (وْ) bertemu dengan
huruf wau berharokat (وَ) dan
huruf ya sukun (ىْ)
bertemu dengan wau berharokat (يَ)
maka tidak di id-ghamkan / di masukkan (ادغام) kedalam huruf yang kedua, tetapi harus dibaca dengan panjang
sebagaimana mestinya. Umpamanya : اِصْبِرُوا وَصَابِرُوا . آمِنُوا وَعَمِلوُا .
فيِ يَوْمِ كَانَ
BAB VII
ID-GHAM MUTAQORIBAIN
(إِدْغَاُم
مُتَقَارِبَيْنِ )
Id-Gham mutaqoribaini إِدْغَاُم
مُتَقَارِبَيْنِ apabila ada huruf :
Tsaa ‘ sukun
(
ثْ ) bertemu
dengan huruf Dzal (
ذ )
Baa’ sukun ( بْ ) bertemu
dengan huruf Mim (
م )
Qaaf sukun (
قْ ) bertemu dengan huruf kaaf (
ك )
Cara membacanya : harus di masukkan /di idghamkan kedalam huruf
yang kedua itu Umpamanya:
يَلْهَثْ ذَلِكَ dibaca يَلْهَذَّلِكَ
اِرْكَبْ مَعَنَا dibaca اِرْكَمَّعَنَا
أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ dibaca
أَلمَ ْنَخْلُكُّمْ
Keterangan :
Mutaqoribain artinya : dua berdekatan
BAB VIII
ID-GHAM MUTAJANISAIN
( اِدْغَامُ مُتَجَاِنثَيْنِ )
Id-gham mutajanisain ( اِدْغَامُ مُتَجَاِنثَيْنِ ) adalah apabila ada huruf :
Taa’ sukun ( تْ )
bertemu dengan huruf thaa’ ( ط )
Taa’ sukun ( تْ )
bertemu dengan huruf dal ( د )
Thaa’ sukun ( طْ )
bermemu dengan huruf taa’( ت )
Dal sukun (دْ)
bertemu dengan huruf taa’ ( ت )
Laam sukun ( لْ )
bertemu dengan huruf raa’ (ر )
Dzal sukun ( ذْ )
bertemu dengan huruf Dzoo’ ( ظ )
Cara membacanya:
Dimasukkan ( di id ghamkan atau di tasydidkan ) ke dalam huruf yang
ke dua
Umpamanya:
اَمَنَتْ طَاِئفَةٌ dibaca
أَمَنَطَّائِفَةٌ
لَقَدْ تَابَdibaca
لَقَتَّابَ
بَسَطْتَ dibaca بَسَتَّ
قُلْ رَبَّ dibaca قُرَّبِّ
إِذْ ظَلَمُوْا dibaca إِظْلَمُوْا
BAB IX
HAL BACAAN PANJANG ATAU MAD
(
مَدَّى )
1.
Mad
thabi’e (
مَدُّ طَبِيْعِي ) adalah apabila
ada:
Alif ( ا )
sesudah fathah (َ)
atau yaa’ sukun ( ىْ ) sesudah kasroh ( ِ )
atau wau sukun ( وْ ) sesudah dhommah (
ُ )
Cara membacanya : harus panjang sepanjang dua harokat ( dua gerakan
huruf ) atau di sebut satu alif. Umpamanya: قُوْلُوْا
. فِيْهِ . مَالَ . نُوْحِيْهَا .
Keterangan :
Mad artinya : panjang
Thabi’I artinya : biasa
2. Mad Wajib Muttashil ( مَدُّ وَاجِبْ مُتَّصِلُ ) adalah apabila ada mad thabi’I bertemu dengan
hamzah ( ء ) di dalam satu kata ( kalimat) cara membacanya
: wajib panjang 5 harakat atau dua setengah kalimat mad thabi’I atau dua
setengah alif. Umpamanya : سَوآءٌ
. جِئَ . سُوْءَ . جَاءَ . سَاءَ . وَرَاءَ
Keterangan:
Muttashill artinya: bersambung
3.
Mad
Jaiz munfashil ( مَدُّ
جَائِزُ مُنْفَصِلُ ) adalah apabila ada mad thabi’I bertemu dengan hamzah (
ء ) tetapi hamzah itu di lain
kalimat
Cara membacanya :boleh di panjangkan seperti mad thabi’I . akan
tetapi seperti mad wajib muttashil lebih baik. Umpamanya:
وَلاَ
أَنْتُمْ . بِمَا أُنْزِلَ . قُوْلًوا أَنْفُسَكُمْ . فِي أَنْفُسِكُمْ
Keterangan:
Jaiz artinya: boleh ( dibolehkan )
Munfashil artinya : Terpisah
Mad Lazim Mutsaqqal kilmi ( مَدُّ لاَزِم مُثَقَّلْ كِلْمىِ ) atau mad lazim
muthawwal ( مَدُّ لاَزِم مُطَوَّلُ
) adalah apabila ada mad thobi’I bertemu dengan tasydid (ّ) di dalam satu perkataan kalimat. Cara
membacanya: harus panjang selama 3 mad thabi’I atau 6 harakat. Umpamanya:
وَلاَ
الضَّالِّيْنَ . الطَّامَّة . الصَّاخَةُ
Keterangan:
Lazim artinya: pasti dan wajib
Mustaqqol artinya: di beratkan
Kilmi artinya: sebangsa
Muthawwal artinya:di panjangkan
4.
Mad
Lazim Mutsaqqal kilmi (مَدُّ
لاَزِم مُخَفَّفْ كِلْمىِ ) adalah apabila ada mad thabi’I bertemu dengan huruf mati /sukun (ْ) cara membacanya: seperti mad lazim muthawwal ( sepanjang 6 harakat
). Umpamanya: الآن hanya ada satu
perkataan dalam surat yunus ( يونس )
5. Mad layin ( مَدُّلَيِّنِ ) adalah
apabila ada wau sukun ( وْ ) atau
ya’ sukun ( ىْ ) sedang huruf yang sebelumnya itu berharakat
fathah (َ) cara
membacanya : sekedar lunak atau lemas. Umpamanya:
رَيْبٌ . خَوْفٌ . بَيْتٌ
Keterangan:
Layin artinya:
lunak
6.
Mad
‘Aridh Lissukun ( مَدُّ
عَارَض لِلسُّكُوْنِ ) adalah apabila ada waqaf ( وَقْفٌ ) atau tempat pemberhentian membaca, sedang waqaf itu ada mad
thabi’I atau mad layin. Cara membacanya ada 3 macam:
a.
Yang lebih utama supaya di baca panjang ( 6
harakat )
b.
Yang
pertengahan di baca 4 harakat
c.
Yang
pendek yakni boleh di baca seperti mad thabi’I yaitu dua harakat
Umpamanya: خَالِدُوْنَ .
سَمِيْعٌ َبصِيْرٌ . المُحْسِنُوْنَ
Keterangan:
‘aridh artinya : yang bertemu atau yang bertentangan
li artinya : karena
sukun artinya: mati atau berhenti
7.
Mad
Shilah Qashiroh ( مَدُّ
صِلِةُ قَصِيْرَةُ ) adalah apabila ada haa’dhamir ( ه ) sedang sebelumnya ada huruf hidup yang berharakat (-َ--ِ--ُ- )
Cara membacanya : harus
panjang seperti mad thabi’I ( dua harakat )
Shilah artinya : hubungan
Qashirah artinya : pendek
Mad Shilah Thawilah (مَدُّ صِلِةُ
طَوِيْلَة ) adalah apabila ada mad shilah qashirah (مَدُّ صِلِةُ
قَصِيْرَةُ) bertemu dengan
hamzah ( ء ). Cara
membacanya : seperti mad jaiz munfashil. Umpamanya: مَا
لَهُ أَخْلَدَهُ . عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
8.
Mad I’wadh ( مَدُّ عِوَضُ ) adalah apabila ada fathatain ( --ً--
) yang jatuh
pada waqaf ( pemberhentian ) pada akhir
kalimat. Cara membacanya: di panjangkan seperti mad thabi’I dan tidak di baca
seperti tanwin. Umpamanya:
عَلِيْمًا حَكِيْمًا . سَمِيْعًا
بَصِيْرًا . فَتْحًا مُبِيْنًا .
Keterangan : Iwadh artinya : ganti
9. Mad Badal ( مَدُّبَدَلُ ) adalah apabila ada hamzah ( ء ) bertemu dengan mad (panjang ). Cara
membacanya tetap seperti mad thabi’I.
Umpamanya :
آخَذَهُ . إِيْمَانٌ . آدَمَ
Keterangan :
Badal artinya: ganti, dinamakan mad badal
karena asli hurufnya dalah hamzah sukun ( ءْ) di ganti dengan wau sukun ( وْ ) dasn yaa’ sukun ( ىْ )
آدَمَ
aslinya
أَأْدَمُ
إِيْمَانٌ asalnyaإِإْمَانُ
آخَذَهُasalnya أَأْخَذَهُ
10.Mad lazim Harfi Musyabba’ (مَدُّ لاَزِم حَرْفِ مُشَبَّعْ )adalah apabila
pada permulaan surat Al-qur’an terdapat salah satu atau lebih dari huruf yang
delapan yakni: nun ( ن )
qaff (
ق) shad ( ص ) ain
(
ع ) sien ( س )
laam (
ل ) kaaf (ك) dan
mim (
م ) yang di kumpulkan di dalam kalimat yaitu : (نقص عسلكم)
Cara membacanya : harus di baca panjang sepanjang 6 harakat
Umpamanya : ن والقلم . آلم . يس
Keterangan :
Musyabba’ artinya : di kenyangkan
11.Mad lazim Harfi Mukhffaf (مَدُّ لاَزِم حَرْفىِ مُخَفَّفْ ) adalah apabila
pada permulaan surat dari Al-qur’an ada huruf yang lima yaitu: haa’ (ه) thaa’ (ط) haa
(
ح ) raa’ ( ر )
yang di kumpulkan dalam satu kalimat ( حَىٌّ طَهُوْرُ )
Cara membacanya : di tempatkan dengan tasydid dan mad thabi’i nya
Umpamanya : حم . آلم . يس
Mad Tamkien ( مَدُّ
تَمْكِيْنُ ) adalah apabila ada yaa’ sukun ( ىْ )
yang di dahului dengan yaa’ yang bertasydid dan yang harakatnya kasroh (
--ِ--
)
12.Mad Farq ( مَدُّفَرْقِ) adalah adalah
mad yang membedakan antara pertanyaan dan yang bukan, yang di dalam Al-qur’an
terdapat di empat tempatز Cara membacanya: Harus di panjangkan
untuk membedakan antara pertanyaan atau bukan Umpamanya :
آالذَّكَرَيْنِ
حَرَّمَ أَمْ الأُنْثَيَيْنِ
قُلْ
آللهُ أَذِنَ لَكُمْ
آللهُ
خَيْرٌ اَمْ مَا يُشْرِكُوْنَ
Keterangan : farq artinya : membedakan atau pembedaan
BAB X
HAL MEMBACA RA’
( ر )
Cara membaca raa’ ada itu tiga macam :
1.
yang
di tebalkan ( مُفَخَّمَةُ )
yaitu :
a.
raa’
Fathah (
رَ ) contoh : رَبَّنَا
b. raa’ dhammah ( رُ )
contoh : حَرَّمَ
c.
raa’
sukun (
رْ ) sedang huruf sebelumnya berbaris fathah (
--َ--
) atau dhommah (--ُ-- ) contoh : مَرْضِيَّةُ
d.
raa’
sukun (
رْ ) sebelum kasroh ( --ِ--)
tetapi kasroh itu bukan asli dari asal perkataan contoh :
اِرْجِعُوْا . اِرْحَمُ
raa’ sukun ( رْ )
huruf sebelumnya juga kasroh yang asli ( -ِ- ) tetapi sesudah raa’ itu ada salah satu dari huruf isti’laa’ (
اِسْتِعْلاَءُ ) yang tujuh
yaitu : kha’ ( خ )
shod (
ص ) ghoin ( غ )
dhod (
ض ) tha’ ( ط ) dan dzo’ ( ظ ) yang tidak berharakah huruf isti’laa; dalam satu kalimat bunyinya (
خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ ) contohnya : قِرْطَاسٌ
. مِرْ صَادٌ . فِرْقَةٌ
2.
yang
tipis (
مُرَقَّثَةُ ) yaitu :
a.
apabila raa’ tadi berharkat kasroh (
رِ ) baik pun dalam permulaan perkataan atau pertengahan atau
penghabisan baik pada kata kerja ( فِعْلٌ ) atau kata benda (إِسْمٌ
) contohnya : رِزْقٌ . أَرِنَا .
الفَجْرُ
b.
apabila
sebelum raa’ ada yaa’ sukun ( ىْ )
contoh : خَيْرٌ . قَدِيْرُ
c.
apabila
sebelum raa’ sukun (
رْ ) itu huruf yang berharakat kasroh ( ِ )
yang asli tetapi yang sesudahnya bukan huruf isti’laa’ (
اِسْتِعْلاَءُ )
contohnyaأَنْذِرْهُمْ . فِرْ
عَوْنَ:
yang boleh di baca tebal dan tipis yaitu : raa’ sukun (
رْ ) dan huruf yang sebelumnya berharakat kasroh (
-ِ- ) sesudahnya ada salah satu huruf isti’laa’ yang berharakat kasroh (
-ِ- ). contohnya: مِنْ
عِرْضِهِ . بِحِرْصٍ
BAB XI
HAL QALQALAH
( قَلْقَلَةُ )
1.
Qalqalah
shughra (قَلْقَلَةُ صُغَرَى ) adalah apabila
ada salah satu huruf : ( ب ج د ط ق ) yang sukun ( mati ) dan matinya dari asal kata-kata dalam bahasa
arab. Cara membacanya : harus bergerak dan berbunyi seperti membalik
Contoh : يَقْطَعُوْنَ .
إِبْرَاهِيْمَ . نَجْعَلُ
2.
Qalqalah
kubra (قَلْقَلَةُ كٌبْرَى ) adalah apabila huruf qalqolah yang lima
tersebut mati de sebabkan waqof ( berhenti ) atau titik koma cara membacanya :
lebih jelas dan lebih berkumandang
Contoh : مِنْ
خِلاَقْ . اُولوُ الأَلْبَابْ . سَوَاءُ الصِّراَطْ
Keterangan :
Qalqalah artinya : getaran suara
Sughra artinya : yang lebih kecil
Kubra artinya : yang lebih besar
G.
Mahfudzot
مَنْ
جَدَّ وَجَدَ
Barang Siapa Bersunguh – sunguh maka
dapatlah ia.
مَنْ
سَا رَ عَلَي الدَّرْبِ وَصَلَ
Barang Siapa berjalan pada jalanya
maka sampailah ia.
مَنْ
صَبَرَ ظَفِرَ
Barang siapa bersabar maka
beruntunglah ia .
رَأْسُ
الذُّ نُبِ الْكَذِبُ
Pangkal dari dosa ialah bohong .
خَيْرُ
جَلِيْسٍ فِي الزَّ مَا نِ كِتَا بٌ
Sebaik – baiknya teman duduk adalah
buku .
أُطْلُبِ
الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
Tuntutlah ilmu dari buaian sampai
liang lahat .
لاَ
تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْ نَكَ فَلِكُلِّ شَيْءٍ مَزِ يَّةٌ
Janganlah menghina selain kamu
karena setiap orang mempunyai kelebihan .
الْعِلْمُ
فِي الصِّغَرِ كَالنَّقْصِ عَلَى الْحَجَرِ
Ilmu diwaktu kecil bagaikan mengukir
diatas batu.
لَوْ
لاَ الْعِلْمُ لَكَا نَ النَّا سُ كَالْبَهَا ئِمِ
Apabila manusia tidak berilmu
bagaikan binatang.
الْعِلْمُ
بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ
Ilmu tanpa diamalkan bagaikan pohon
tanpa buah .
جَا
لِسْ أَهْلَ الصِّدْقِ وَ الْوَفَا ءِ
Bertemanlah dengan orang – orang
yang jujur dan suka menepati janji .
مَنْ
قَلَّ صِدْ قُهُ قَلَّ صَدِيْقُه.
Barang siapa yang sedikit kejujurannya
sedikit pula temannya
وَمَا
اللّذَةُ إِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ
Tidak ada kenikmatan kecuali setelah
bersusah payah (capek) .
الْوَقْتُ
أَثُمَنُ مِنَ الذَّهَب
Waktu itu lebih mahal dari ada emas.
سَلاَمَةُ
الْلإِنْسَانِ فِي حِفْظِ اللِّسَانِ
Keselamatan manusia dalam menjaga
lidah (perkataan).
سُوْءُ
الْخُلُقِ يُعْدِى
Budi pekerti (akhlak) yang jelek itu
menular.
آفَةُ
الْعِلْمِ النِّسْيَانُ
Bencana ilmu itu lupa
مَنْ
عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ إِسْـتَعَدَّ
Barang siapa yang mengetahui jauhnya
perjalanan akan bersiap-siap.
اُطْلُبِ
العِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negri
Cina.
جَرِّبْ
وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
Cobalah dan perhatikanlah niscaya
engkau akan bisa.
خَيْرُ
الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى الْخَيْرِ
Sebaik – baiknya teman ialah yang
menunjukan kepada kebaikan.
لَنْ
تَرْجِعَ الأَيّامُ الّتِى مَضَتْ
Tidak akan pernah kembali waktu yang
telah berlalu
تَعَلَّمَنْ
صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرً
Belajar diwaktu kecil dan amalkan
diwaktu besar
آدَبُ
الْمَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
Adab seseorang itu lebih berharaga
dari pada emasnya.
أَصْلِحْ
نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ.
Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya
orang lain akan berbuat baik pada
dirimu.
فَكِّرْ
قَبْلَ أَن تَعْزِمَ
Berfikirlah sebelum berbuat.
مَنْ
كَثُرَ إحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوِانُهُ
Barang siapa yang banyak berbuat
baik, maka banyak pula temannya.
قُلِ
الْحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
Berkatalah sebenarnya walaupaun itu
pahit (menyakitkan).
الَنَّظَافَةُ
مِنَ الإِيْمَانِ
Kebersiahan itu sebagian dari pada
iman.
الشَّرَفُ
بِالأَدَبِ لاَ بِالنَّسَبِ
Kemuliaan itu dengan adab bukan
dengan keturunan.
H.
Bahasa Arab
1,
Kepala (رأس) 2. Rambut
(شعر) 3. Telinga
(أذن) 4. Hidung
(أنف) 5. Mata (عين) 6. jajanan (طعام) 7. Minuman (شرب) 8. Jidat (جبهة) 9. Pipi (خدّ) 10. Gigi (سنّ) 11. Mulut (فم) 12. Lidah (لسان) 13. Bibir (شفتان) 14. Leher (عنق) 15. perut (بطن) 16. Tangan (يد) 17. Pundak (كتف) 18. kulit (جلد) 19. Lutut (ركبة) 20. Paha (فخذ) 21. Kaki (رجل) 22. Baju kemeja (قميص) 23. celana (سروال) 24. peci (قلنسوة) 25. krudung (جلباب) 26. tas (محفظة) 27. pensil (قلم الرصاص) 28. pulpen (قلم) 29. penghapus (ممسحة) 30. Buku cetak (كتاب) 31. buku tulis (كراسة) 32. sandal (نعل) 33. Tempat sampah (مزبلة) 34. papan tulis (سبورة) 35. spidol (معلمة) 36. kapur tulis (طبشورة) 37. penggaris (مسطرة) 38. meja (مكتب) 39. kursi (كرسيّ) 40. Pintu (باب) 41. Jendela (نافذة) 42. Sajadah (سجادة) 43. Lantai (بلاط) 44. Pohon (شجرة) 45. Lampu (مصباح) 46. Uang (فلوس) 47. Cincin (ختم) 48. Jam (ساعة) 49. Pagar (سور) 50. Baju kaos (فنلّة)
Nama-nama hewan
Semut (نمل)- Ular (ثعبان)-Monyet (قرد)- Ikan (سمك)-Laba-laba (عنكبوت) -Kelinci (أرنب)-Singa (أسد)- Macan (نمر)-Anjing (كلب) -Kucing (قط)-Banteng (ثور)-Sapi (بقرة)-Kambing (غنم)- Kerbau(جاموس)-Unta (جمل)
-Kuda (حصان)-Tikus (فأر)- Babi (خنزير)-Ayam (دجاجة)- Burung (عصفور)-Burung
hantu (بومة)
Nama-nama warna
Hitam (أسود)Putih (أبيض)
Merah (أحمر)
Biru (أزرق)
Hijau (أخضر)
Kuning (أصفر)
Coklat (أسمر)
0 komentar:
Posting Komentar