Pages

Labels

Senin, 24 Desember 2012



Pentingnya Amar Ma’ruf Nahi Munkar


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sesungguhnya amar ma’ruf nahi munkar  merupakan pekerjaan yang agung dan pantas untuk mendapat perhatian, karena amar ma’ruf itu dapat menciptakan kemashlahatan dan keselamatan bagi umat, dan dengan mengabaikannya dapat menimbulkan bahaya dan kerusakan yang besar, yakni dengan hilangnya kemuliaan dan munculnya kehinaan.
Allah Swt telah menjelaskan di dalam Kitab-Nya yang mulia, tentang kedudukan amar ma’ruf nahi munkar dalam islam, dan menjelaskan bahwa amar ma’ruf nahi munkar memiliki kedudukan yang mulia, bahkan dalam beberapa ayat al-Qur’an Allah mendahulukan dalam penyebutan amar ma’ruf nahi munkar dari pada iman, padahal iman itu merupakan pokok dan asas dalam agama Islam, sebagai mana tersebut dalam firman Allah Swt :

كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله..( السورة ال عمران : 110 ).

“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (QS. Ali Imran : 110).
Kita tidak mengetahui rahasia atas didahulukannya penyebutan masalah amar ma’ruf nahi munkar ini, kecuali bahwa hal ini menunjukkan betapa agungnya perkara ini dan betapa besarnya dampak yang ditimbulkannya, yaitu berupa mashlahat (kebaikan) yang besar dan bersifat umum, khususnya di zaman sekarang ini, bahwa umat islam sangat butuh kepada amar ma’ruf nahi munkar, karena semakin banyaknya prilaku maksiat (di tengah-tengah masyarakat), serta tersebarnya kemusyrikan dan bid’ah-bid’ah pada Negara-negara secara umum.

Sungguh kaum muslim pada zaman Rasulullah, zaman sahabat, dan zaman para salafu al-shalih, mereka sangat mengagungkan kewajiban ini, mereka melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, dan kebutuhan akan amar ma’ruf nahi munkar ini pada zaman sesudahnya (zaman sekarang) lebih besar dan sangat mendesak untuk segera dilaksanakan, hal ini disebabkan karena banyaknya manusia yang lalai dalam melaksanakan kewajiaban ini.

Bahkan di zaman kita sekarang ini masalahnya menjadi sangat krusial, dan bahayanya lebih besar, dikarenakan semakin tersebarnya keburukan dan kerusakan, bayaknya penyeru (Da’i) pada kebathilan, sedikitnya para Da’I yang menyeru pada kebaikan seperti yang terjadi pada Negara-negara secara umum, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Oleh karena itulah Allah memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar dan menjadikan cinta kepadanya, dan Allah mendahulukan penyebutan amar ma’ruf nahi munkar atas iman di dalam ayat dari surat Ali Imran, yaitu firman Allah:

كنتم خير أمة أخرجت للناس..

“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia”. (QS. Ali Imran : 110).
yakni bahwa umat Nabi Muhammad Saw adalah umat yang terbaik dan palin mulia di sisi Allah, sebagaimana terdapat di dalam hadits Shahih dari Nabi Muhammad Saw, bahwasanya beliau bersabda :

أنتم توفّون سبعين أمة أنتم خيرها وأكثرها علي الله عزّ وجلّ

“kalian adalah penyempurna dari 70 umat. Kalian adalah umat yang terbaik dan paling mulia di sisi Allah ‘azza wa jalla.

Cerita Nabi Ibrahim as. Tentang amar ma’ruf nahi munkar

Firman Allah Swt:

“ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al-Qur’an ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak didengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong sedikitpun ? wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan yang maha pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan yang maha pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan. “berkata bapaknya: bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim ? jika kamu tidak berhenti maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama. “berkata Ibrahim: semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah. Dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku.” (QS. Maryam : 41-48).

Allah Swt menerangkan bahwa Ibrahim as. Telah melarang bapaknya dari perbuatan menyembah tuhan selain Allah, yang tidak dapat mendengar dan tidak dapat melihat serta tidak dapat member manfaat sedikitpun kepadanya. Dan Allah telah menjadikan Ibrahim as sebagai suri teladan bagi kita, dan dia memerintahkan kepada Nabi kita Muhammad Saw dan juga kepada kita untuk mengikuti ajaran Ibrahim as. Allah berfirman:

ثم أوحينا إليك أن اتبع ملة إبراهيم حنيفا وما كان من المشركين ( سورة النحل : 123 ).

“kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad): ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”. (QS. An-Nahl : 123). Dan Allah juga berfirman:

قل صدق الله فاتبعوا ملة إبراهيم حنيفا.. ( سورة ال عمران : 95 ).

“katakanlah: benarlah apa yang difirmankan Allah. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus.” (QS. Ali Imran: 95).
Dengan demikian, wajib hukumnya bagi setiap pribadi muslim untuk selalu melaksanakan segala yang diperintahkan Alah dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. (amar ma’ruf nahi munkar).

Nabi Muhammad Saw beramar ma’ruf nahi munkar terhadap paman-pamannya

Di antara dalil yang menunjukkan disyariatkannya amar ma’ruf nahi munkar terhadap orang tua adalah dakwah Nabi Muhammad Saw kepada paman-pamannya, di antara contoh-contoh yang menunjukkan hal tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Nabi Muhammad member peringatan kepada paman dan bibinya ketika Allah menurunkan ayat:

و أنذر عشيرتك الأقربين ( سورة الشعراء : 214 ).
“dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat.” (QS. As-Syu’ara : 214).

2.      Nabi Muhammad melakukan amar ma’ruf terhadap oamannya Abu Thalib di waktu mendekati ajalnya dengan memerintahkannya untuk mengucapkan tauhid. Imam Bukhari meriwayatkan dari Sa’id bin Al-Musayyib dari bapaknya:”tatkala Abu Thalib akan meninggal, datanglah Rasulullah kepadanya, beliau melihat ada Abu Jahal bin Hisyam dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Mughirah berada di sisi Abu Thalib, kemudian Rasulullah berkata abu Thalib:

يا عمّ ! قل لا اله إلا الله, كلمة أشهد لك بها عند الله ( رواه البخاري ).
“wahai pamanku! Ucapkanlah ‘laa ilaha illallaah’, suatu kalimat yang aku persaksikan dengan kalimat itu atasmu di hadapan Allah”. (HR. Bukhari)

Maka Abu Jahal dan Abdullah bin Umayyah berkata: “hai Abu Thalib! Apakah engkau membenci agama Abdul Mutthalib?”

Nabi Muhammad Saw mengulangi ucapannya itu, akan tetapi mereka berdua pun mengulang-ulangi kata-katanya itu pula. Maka akhir kata yang diucapkan Abu Thalib bahwa dia masih tetap pada agaman Abdul Mutthalib dan enggan mengucapkan ‘la ilaha illallah’. Lalu Rasulullah Saw berkata:

أماّ والله لأستغفرنّ لك ما لم أُنْهِ عنك ( رواه البخاري ).
“demi Allah, aku akan mintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang” (HR. Bukhari)
Setelah mengetahui tentang pentingnya amar ma’ruf nahi munkar, marilah kita sama-sama untuk merenungkan apa yang telah kita lakukan selama ini. Sudahkah kita melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar..??

Maka, saya mengajak diri saya sendiri dan juga hadirin yang InsyaAllah dirahmati Allah Swt untuk selalu melaksanakan apa yang diprintahkan Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya (amar ma’ruf nahi munkar). Sukran…

           
               والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About